almanak

Gendang, Sejarah, Jenis dan Fungsinya

Gendang merupakan salah satu instrument tertua yang diciptakan oleh umat manusia. Alat musik pukul ini ditemukan di hampir seluruh kebudayaan di dunia. Di Nusantara hampir ditemukan pada setiap wilayah atau daerah. Tentu saja dengan nama dan ukuran yang beraneka ragam. Sepintas memang terlihat sama, tapi pada kenyataannya jika ditelaah lebih jauh mereka itu berbeda.

PublishedJuly 21, 2015

byDgraft Outline

Gendang berfungsi dalam mengatur irama. Gendang termasuk dalam kelompok alam musik “membranofon” atau alat musik dengan sumber bunyinya yang berasal dari selaput kulit atau bahan lainnya saat dipukul.

Dibunyikan dengan cara dipukul dengan tangan atau menggunakan pemukul khusus. Membran yang membentang di ujung drum, untuk menghasilkan nada yang berbeda dapat dilakukan dengan mengencangkan atau melonggarkan membran. Sementara tubuh drum juga dapat berpengaruh terhadap suara atau getaran membran bila dipukul.

Konsep gendang setua umat manusia, pertama kali muncul diperkirakan pada perkembangan kebudayaan neolitik, pada kurun 6.000 Sebelum Masehi. Penggalian dari situs bangsa Mesopotamia menemukan drum yang memiliki silinder kecil pada lapisan waktu 3.000 Sebelum Masehi.

Sementara di Mesir ditemukan artefak yang berasal dari 4.000 Sebelum Masehi. Di Cina diketemukan pada masa neolitik yaitu 5.500 Sebelum Masehi, dibuat dengan kulit buaya

Beberapa bukti lain dapat dilacak dari lukisan-lukisan dinding gua yang menunjukkan drum telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat prasejarah. Genderang Perunggu sangat populer di asia tenggara pada saat logam mulai digunakan, sekurangnya 500 SM diantaranya kelompok kebudayaan Nekara; Pejeng, Moko dan Dong Son.

Nama dan Bentuk

Di indonesia, setiap wilayah mempunyai nama yang berbeda untuk alat musik ini, misalnya: Genderang (Bengkulu), Geundrang (Aceh), Gordang, Gondang, Gondrang, Gonrang (Sumatra Utara), Gendhang (Sumatra Barat), Gandrang, Gantang (Makassar), Kendang Kendhang (Jawa-Bali), Gandang, Gedombak (Riau), Dol (Bengkulu); Dogdog (Jawa barat-Banten), Tifa, Tambur, Moko. dll.

Penyebutan dengan berbagai nama tersebut menunjukkan keragaman berbagai macam bentuk, ukuran serta pada bahan yang digunakan. Untuk bentuk gendang di Nusantara dapat dibedakan menjadi: bentuk pipih, panjang, bulat dan piala, sila lihat video untuk lebih jelasnya.

Jenis lainnya yang cukup dikenal adalah ‘bedug‘ yang juga mempunyai banyak nama; Geduk, jidur, tabuik, dulah, tambo. Ada juga untuk menyebut kelompok Gendang pipih seperti: Rebana. Trebang, Terbang, Kompang, Redap, Tar, Rampak , Marwis, Tassa, Tekbang, dll

Fungsi Gendang

Suku-suku Indian Amerika dan juga beberapa suku di Afrika dan kebudayaan lainnya yang mendapat pengaruh Austronesia pada masa lalu mereka, instrumen musik ini erat kaitannya dengan ritual dan upacara. Gendang memang selalu digunakan untuk lebih dari sekadar menciptakan musik. Kegunaan sosial justru hadir pada fungsinya sebagai penyampai pesan.

Dalam beberapa catatan, fungsi gendang diwujudkan dalam karakternya yang berhubungan dengan kegiatan perdukunan dan ritual-ritual upacara; suci, atau asosiasi simbolik. Di sebagian besar wilayah Afrika, dan Asia gendang-gendang tertentu melambangkan dan memperlihatkan kebanggaan kelompok atau wilayah dan sering gendang itu ditempatkan di tempat yang dianggap suci

Gendang juga sering digunakan untuk sinyal pertemuan, bahaya, dan lain lain. Dalam ketukan atau kode-kode yang telah disepakati sebelumnya, instrumen ini berfungsi mengirimkan pesan sebelum alat komunikasi canggih dan modern ditemukan. Orang-orang Eropa, seperti terlambat, mereka mewujudkan Timpani yang dihubungkan dengan kebanggaan keluarga hingga akhir abad ke-17.

Di seluruh Asia Tengah dan Tenggara dan di antara beberapa wilayah lainnya gendang pipih seperti rebana, dengan atau tanpa, gemerincing logam pada bingkai, secara tradisional dikenal sebagai instrumen yang mengiringi syiar dan syair penyebaran Agama

Gendang juga digunakan dalam dunia prajurit, sebagai instruksi kode panggilan untuk Tentara sebelum abad ke 18, banyak pertempuran dan perang menggunakan gendang sebagai pengobar semangat para pasukan yang berperang. Beberapa jenis gendang juga tercatat berfungsi pada bidang pelayaran.