almanak

Penemuan di Zaman Prasejarah; Inovasi dan Teknologi

Setiap Perubahan yang terjadi di bumi ini menantang manusia pada masa lalu untuk mencari cara-cara baru agar bertahan hidup. Kita pun masih melakukannya sampai sekarang, dengan tujuan, dan terkadang cara yang masih sama.

PublishedJuly 31, 2015

byDgraft Outline

Mata Kali - Penemuan di zaman Prasejarah
Image by smallcurio / Flickr

Penemuan di zaman prasejarah mungkin baru sedikit yang bisa kita gali dan pelajari. Tapi yang paling mengesankan, pada kenyataannya manusia pada masa lalu yang kita sebut “purba” itu ternyata tidak melulu mengisi hari-harinya dengan berburu, mereka bisa menunjukkan ciri untuk menjadi Homo sapiens (“manusia bijak”) yang sesungguhnya.

Manusia terbukti menjadi salah satu spesies yang paling tangguh di planet ini. Meskipun kita kecil— jika dibandingkan dengan mammoth atau mamalia lainnya— tapi kita punya sesuatu yang besar; otak kita.

Nenek moyang kita itu jelas berharap untuk sesuatu yang lebih dari sekedar “hidup”, karena mereka sepertinya telah berusaha memahami tempatnya di dunia. Mereka mencoba memahami tentang keberadaan mereka di dunia ini; eksistensi.

Penemuan di Zaman Prasejarah, Lukisan di Dinding Gua

Penemuan di Zaman Prasejarah | Lukisan Gua Prasejarah Pettakere Maros
Pettakere Maros | Image by Cahyo Ramadhani / wikipedia

Di gua-gua Prasejarah kita dapat melihat tekad nenek moyang kita untuk meninggalkan catatan. Tidak persis seni dan juga bukan grafiti.

Lukisan cetakan tangan yang sangat tua berasal dari 40.000 tahun yang lalu di Sulawesi, Indonesia. Cetakan serupa telah ditemukan di Afrika Selatan, Australia, Amerika Utara, Argentina dan Eropa.

Ada sesuatu yang begitu umum dari lukisan cap tangan. Ya, kita semua mungkin pernah membuatnya di sekolah dasar dan di seluruh dunia mungkin anak-anak masih melakukannya.

Lukisan cap tangan adalah sesuatu yang sangat pribadi dan lebih emosional. Menggunakan mulut dan tangan – tidak ada yang lebih pribadi dari itu.

Lukisan cap tangan adalah contoh pertama dari apa yang kita sebut sejarah -pernyataan dari masa lalu- sebagai sebuah pernyataan universal untuk mengatakan “Kami (pernah) ada di sini”.

Penemuan di Zaman Prasejarah, Jarum dari Tulang

Penemuan di Zaman Prasejarah | Alat tulang Prasejarah - Jaruh Jahit
Image by The Swedish History Museum, Stockholm

Kesulitan biasanya memunculkan gagasan. Sekitar 20.000 tahun yang lalu, temperatur kembali sangat tidak bersahabat dan iklim merosot lebih jauh.

Manusia pada masa itu dipaksa sekali lagi untuk beradaptasi atau mati, dan kali ini bagian yang sangat penting dari apa yang kita sebut teknologi —yang mungkin kita anggap sekarang rendah—membuat sebuah perbedaan dan dampak yang besar. Nenek moyang kita itu menemukan jarum jahit.

Manusia pada masa lalu memiliki panah, ya, dan tombak, tentu saja. Tapi jarum adalah penemuan besar, sebuah terobosan hidup-atau-mati. Sebuah jarum, terbuat dari tulang.

Penemuan hebat sekitar 20.000 tahun yang lalu. Sangat mirip dengan jarum yang mungkin Anda miliki di rumah.

Apa yang mungkin dapat dilakukan sebuah jarum? Kita tidak lagi memakai pakaian dari tempelan kulit binatang, tapi pakaian yang benar-benar pas.

Penemuan jarum akan membantu me-revolusi kehidupan manusia. Mengenakan pakaian yang dijahit dalam lapisan, kita bisa meringkuk untuk melalui musim dingin di zaman es yang sangat keras.

Kita bisa keluar dengan pakaian yang lebih hangat, fleksibel dan nyaman untuk melacak dan berburu binatang buruan.

Penemuan di Zaman Prasejarah, Mata Kail untuk Memancing

Mata Kali - Penemuan di zaman Prasejarah
Image by smallcurio / Flickr

Memancing sebagai kegiatan untuk menangkap ikan di sungai telah dikenal oleh manusia sejak zaman prasejarah.

Kurang lebih 10.000 tahun yang lalu, para peneliti menemukan bukti arkeologi di gua-gua tua di Eropa bahwa kegiatan penangkapan ikan telah berkembang ketika mereka mengetemukan mata kail dari tulang beserta tulang-belulang dari hewan air. Selain itu juga ditemukan lukisan aktivitas memancing di dalam gua-gua tersebut.

Teknik untuk menangkap ikan sepertinya sudah mulai beragam ketika memasuki periode neolitik (4.000 – 8.000 tahun lalu). Kegiatan ini kemudian berkembang hingga saat ini, pun dengan teknik dan alat yang sama, tetapi hanya dari segi bahannya saja yang berbeda.

Mungkin dulu dari tulang, sekarang sudah menggunakan besi atau media lainnya. Pun dengan teknik pengolahan ikan, cara-cara yang sama masih dilakukan seperti teknik pengawetan ikan dengan memberi garam dan juga dengan teknik pengasapan.