almanak

Thebes; Ibu Kota Raja, Dewa, dan Kuasa

Thebes adalah ibu kota Mesir selama periode Kerajaan Baru (1570-1069 SM), kota yang menjadi saksi kejayaan Bangsa Mesir. Thebes juga dikenal sebagai pusat penyembahan dewa Amon— Amun, Amen, atau Dewa Pencipta.

PublishedMarch 4, 2016

byDgraft Outline

Sebelum abad ke-21 SM, Thebes dijuluki sebagai Wase atau Wo’se (kota), Usast atau Waset (Kota Selatan) dan Nowe atau Nuwe. Kota ini membentang di kedua sisi sungai Nil, mencakup area seluas 93 km2. Kurang lebih sekitar 675 km di selatan Kairo saat ini.

Bagian utama dari kota Thebes terletak di sepanjang tepi timur Sungai Nil. Sepanjang tepi barat adalah pekuburan (“kota orang mati,”) area yang berisi makam kerajaan, rumah para imam, tentara, pengrajin, dan budak yang harus memenuhi ambisi penguasa.

Daerah termasuk Luxor dan Karnak menempati lokasi sebelah Timur. Juga beberapa situs arkeologi paling penting di Mesir seperti Lembah Para Raja, Lembah Para Ratu, Ramesseum (kuil Ramses II), kuil Ramses III, dan kompleks megah kuil Ratu Hatshepsut.

Dengan keadaan Mesir yang stabil, para Firaun gencar memperlihatkan capaian mereka dalam membangun kuil dan kamar mayat. Saling bersaing satu sama lain dalam ukuran dan kemegahan, didedikasikan untuk Sang Amon.

Penyair Yunani, Homer, melukiskan Thebes sebagai Kota yang gerbangnya bersinar. Orang-orang Yunani menjulukinya sebagai Diospolis Magna (Kota Para Dewa).

Sebagian besar bangunan dan monumen yang ada di Thebes kuno dibangun, direnovasi, atau diperbaiki selama periode 1550-1069 SM. Kuil dan bangunannya kebanyakan memiliki karakter dan bentuk penting sebagai ciri periode Kerajaan Baru. Hampir semua dibangun secara berurutan, sesuai dengan pengaturan topografi dari utara ke selatan.

Thebes masa itu adalah kota terbesar di dunia dengan populasi sekitar 80.000 orang. Sepanjang sejarahnya, Thebes tetap menjadi kota yang ramai, bahkan setelah ibu kota dipindahkan ke Avaris selama Periode Ramessid.

Kota ini juga pernah di serang oleh penguasa Asyur pada tahun 666 SM, lalu dibangun kembali, dan akhirnya dihancurkan oleh Roma pada abad 1 Masehi.

Di Mesir kuno meskipun ada banyak kota-kota besar lainnya, tetapi tidak ada yang meninggalkan begitu besar warisan peradaban seperti Thebes.