almanak

Gurita Masa Jurassic, Melihat Anatomi Cephalopoda

Ahli paleontologi biasanya kesulitan untuk menggambarkan anatomi hewan kuno jika hanya melihat fosil. Dengan kemajuan teknologi, kini mereka mampu memberi tahu kita bagaimana tampilan Cephalopoda, Gurita yang hidup 165 juta tahun lalu ketika masih hidup.

PublishedDecember 13, 2016

byDgraft Outline

Sangat sukar menemukan fosil Cephalopoda yang “baik”. Hal yang cukup berbeda jika kita berbicara belemnite, kerang Amon, dan hewan keras lainnya karena biasanya fosil mereka ada dalam kelimpahan tak terhitung.

Itu lah yang membuat fosil Cephalopoda, berumur 165 juta tahun, yang ditemukan tahun 1982 ini menjadi istimewa. Ahli paleontologi J.C. Fischer dan B. Riou menamakan fosil temuan mereka itu Proteroctopus ribeti, invertebrata dengan delapan senjata yang terawetkan sempurna.

Namun, meskipun Proteroctopus ribeti tingkat detailnya luar biasa, fosil Cephalopoda itu tampak pipih sehingga sulit untuk mengetahui anatominya dan lebih jauhnya, memperkirakan bagaimana keter-ikatannya dengan bentuk modern.

Diwartakan Brian Switek dari scientificamerican.com (5/12/2016), dengan menggunakan teknik pencitraan high-definition, ahli paleontologi Isabelle Kruta dan rekan kerjanya kini bisa memperlihatkan kepada kita bagaimana Proteroctopus ketika ia masih hidup.

Proteroctopus oleh peneliti diduga merupakan kelompok utama Vampyropoda. Kelompok yang berisi segala bentuk gurita; dari yang umum hingga gurita vampir; “cumi-cumi”.

Kruta dan rekan penelitinya masih tentatif tentang penempatan spesies Jurassic kita ini. Tapi pen-citraan anatomi Proteroctopus dikatakan mampu menawarkan petunjuk baru tentang sejarah yang mendalam dari keluarga gurita.

Proteroctopus tampak seperti “gurita dari dunia kuno” jika dibandingkan dengan bentuk hari ini. Kruta dan rekannya mendeteksi dua sirip yang mencuat keluar dari kedua sisi tubuh. Proteroctopus juga disebutkan tidak memiliki kantung tinta, seperti Vampyroteuthis yang kita kenal.

Invertebrata pengisap masa Jurassic ini, bagaimana pun, terlihat menyamping seperti mengimbangi sisi tubuhnya satu sama lain dan terlihat berbeda dengan gurita modern.

Tapi, Kruta dan rekan penulis menunjukkan bahwa keanekaragaman bentuk tubuh gurita sudah hadir sekitar 164 juta tahun yang lalu. Dengan kata lain, interpretasi dari bentuk yang pasti dari leluhur gurita harus mengandalkan lebih banyak fosil lagi.

Gurita memang terus berkembang biak di laut dalam sejak ribuan tahun dan sepertinya mereka masih akan bertahan hingga jutaan tahun yang akan datang.

Lebih jauh tentang hasil penelitian dan pencitraan Proteroctopus ribeti sendiri, oleh Isabelle Kruta dan rekan, diterbitkan dalam jurnal Paleontologi dengan judul “ Proteroctopus ribeti in evolusi coleoid ” (2016).