humaniora

White Dwarfs, Bintang Pertama yang Dilapisi Oksigen Murni

Ilmuwan telah mengidentifikasi bintang jenis baru yang awalnya hanya dianggap hipotetis: Sebuah matahari kuno yang hidup begitu lama hingga lapisan terluarnya menjadi oksigen murni.

PublishedApril 2, 2016

byDgraft Outline

whitedwarf
Image by NASA/CfA/Mark A. Garlick

Ketika bintang yang relatif kecil—kurang dari 10 kali massa matahari kita—mendekati akhir ‘umur’ mereka, bintang akan ‘menggugurkan’ lapisan luar dan menjadi apa yang disebut “ white dwarfs“.

Di bawah gravitasi yang tinggi, unsur-unsur ‘terberat’ akan menuju ke inti bintang, sementara unsur ringan seperti hidrogen dan helium muncul ke permukaan. Setidaknya, itulah yang biasanya terjadi.

Temuan ini dipublikasikan hari ini (1/4/ 2016) dalam jurnal Science; science.sciencemag.org. Bintangnya sendiri dinamai SDSS J124043.01 + 671.034,68, ‘bucks the trend’ (di luar kelaziman) dengan codename ‘Dox’.

Astronom meyakini 99,99 persen atmosfer luarnya adalah oksigen murni. Unsur lainnya yang telah terdeteksi, termasuk neon, magnesium, dan silikon. Tetapi untuk hidrogen dan helium—yang biasanya mendominasi—tidak ada tanda-tanda.

Dilansir sciencealert.com (1/4), Bagi tim peneliti, penulis, dan penemu Bintang Putih ini, hal itu juga menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.

“Apa yang terjadi dengan semua elemen cahaya ini?” kata Astronom Souza Oliveira Kepler dari Federal University of Rio Grande do Sul, Brasil yang merupakan pemimpin penelitian.

“Bagaimana mereka semua terlucuti?”

Jawabannya tidak sepenuhnya jelas, namun para astronom sudah lama berspekulasi tentang fenomena ini; bahwa ada kemungkinan unsur-unsur dari permukaan sebuah bintang dari waktu ke waktu bisa terlucuti.

Jika itu yang terjadi pada Dox, ini adalah bukti pertama dari hipotesis tesebut.

Bintang yang didominasi oksigen ini bagaimanapun telah menjadi ‘satu-satunya’ yang diketahui ada dalam sistem tata surya, menjadi satu-satunya bintang di antara 32.000 dengan lapisan oksigen murni.

“Si Kerdil putih ini benar-benar tak terduga,” kata Kepler. “Dan karena kita tidak pernah menyangka hal seperti ini ada, itu membuat semuanya lebih sulit untuk dijelaskan”.

Tapi bagaimana unsur-unsur lain bisa dilucuti? Tidak ada yang tahu pasti, tapi Kepler dan rekan-rekannya memiliki beberapa ide.

Ada kemungkinan bahwa Dox adalah bagian dari sistem bintang biner; sebuah sistem bintang, terdiri dari dua bintang yang terikat secara gravitasi satu sama lain di dalam sebuah orbit, bersama mengelilingi sebuah titik pusat massa.

Dox kemungkinan telah mengalami interaksi dengan bintang lain dalam sistem bintang biner, entah bagaimana, saling melucuti elemen atmosfer satu sama lain, hingga membuka lapisan oksigen di bawahnya.

Atau, ada sesuatu di dalam bintang itu, seperti daya pendorong besar yang sanggup membakar karbon pada inti kemudian mengembang ke arah luar, menghilangkan unsur ringan di permukaan.

Tapi para peneliti tetap masih belum bisa menyimpulkan banyak hal, setidaknya untuk saat ini.

“Kami tidak akan mengerti sampai kita belajar lebih banyak tentang jenis-jenis bintang yang jarang terjadi” Kata laporan itu.

Penemuan Si Kerdil Dox ini setidaknya telah memberi kita pemahaman baru—untuk sebagian orang mungkin menyusun kembali apa yang mereka yakini—tentang evolusi dari sebuah bintang.