almanak

Napoleon Bonaparte; Pemimpin Paling Kontroversi

Napoleon Bonaparte adalah seorang tokoh militer dan pemimpin politik Prancis. Lahir pada 15 Agustus 1769 dan meninggal 5 Mei 1821, tokoh satu ini dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Eropa.

PublishedJanuary 26, 2017

byDgraft Outline

Lahir di kota Ajaccio, Corsica, Napoleon Bonaparte (Napoléon Bonaparte) yang mendapat pelatihan sebagai perwira artileri kemudian berhasil mencatatkan namanya sebagai komandan militer dalam pertempuran di Italia.

Tidak membutuhkan waktu lama, Napoleon bahkan menjadi tokoh sentral dan cukup menonjol di bawah pemerintahan Republik Perancis Pertama.

Pada tahun 1799, Bonaparte melakukan serangkaian kudeta hingga berhasil menempatkan dirinya sebagai Konsul Pertama; lima tahun kemudian ia menobatkan dirinya sebagai Kaisar Perancis–dikenal sebagai Kaisar Napoleon I.


Pada dekade pertama abad kesembilan belas, ia membawa Kekaisaran Perancis melawan setiap kekuatan besar Eropa dan mendominasi benua biru itu melalui serangkaian kemenangan militer.

Napoleon Bonaparte lantas mengukuhkan lingkup kekuasaan dan pengaruhnya di Perancis dengan pembentukan aliansi luas hingga pengangkatan anggota keluarga dan orang-orang kepercayaannya untuk memerintah negara-negara Eropa lainnya sebagai negara bawahan Perancis.

Taktis dan jenius. Pada masanya sukar untuk bisa menghentikan kekuatan Perancis di bawah pemerintahan dan ambisi Napoleon. Napoleon Bonaparte memenangkan serangkaian kemenangan militer–salah satunya adalah pertempuran Austerlitz.

Namun, pada tahun 1812, invasi Perancis atas Rusia menyebabkan keberuntungannya berbalik total. Pasukannya meskilah telah berhasil merangsak hingga ke pinggiran Moskow, tapi itu adalah kemenangan hampa.

Pasukan Rusia telah jauh mundur hingga ke pedalaman, meninggalkan kota dalam sepi dan kekosongan. Dingin dan lelah, pasukan Napoleon dipaksa mundur karena menjadi bulan-bulanan hawa dingin yang menyakitkan.

Pada tahun 1813, tentara Koalisi Keenam mengalahkan pasukan Napoleon Bonaparte di Leipzig, dan tahun berikutnya tentara Koalisi berhasil menginvasi Prancis dan memaksa Napoleon untuk turun dari tahtanya. Bonaparte pun dibuang ke pulau Elba sebagai pesakitan.

Namun, kurang dari setahun kemudian, Napoleon nyatanya berhasil melarikan diri dari pulau Elba dan secara dramatis mampu kembali berkuasa; setelah melarikan diri, tentara yang dikirim oleh Louis XVIII untuk menangkap Napoleon, mampu ia yakinkan untuk kembali bergabung di bawah ambisinya.

Louis XVIII terpaksa harus melarikan diri dari kejaran tentara-nya sendiri. Tak menunggu Lama, Bonaparte pun langsung berniat menuntut balas. Ia berangkat untuk mencoba mengalahkan pasukan koalisi yang pada waktunya tengah dipimpin oleh Duke of Wellington.


Napoleon berusaha untuk membuat perpecahan antara Inggris dan sekutunya, Prusia. Sayangnya rencana itu tidak berjalan mulus. Di Waterloo, pada bulan Juni tahun 1815 Duke of Wellington, memutuskan untuk kembali melawan Napoleon.

Pertempuran Waterloo disinyalir akan berlangsung lama dengan hasil yang tidak pasti. Tapi, kedatangan tentara Prusia membantu untuk mengakhiri pertempuran melawan Prancis, Napoleon akhirnya sekali lagi digulingkan dari kekuasaan.

Napoleon Bonaparte harus menghabiskan enam tahun terakhir hidupnya di bawah pengawasan Inggris di pulau Saint Helena, hingga ia meninggal dunia. Otopsi atas kematiannya menyimpulkan dia meninggal karena kanker perut, beberapa pihak menduga bahwa Napoleon Bonaparte meregang nyawa karena diracuni arsenik.