humaniora

Dampak Minum Susu Hewan Bagi Manusia

Sulit untuk menyatakan bahwa Dampak Minum Susu buruk bagi manusia. Susu untuk hampir beberapa abad digadangkan sebagai minuman kesehatan yang penuh sesak dengan segala jenis khasiat penting bagi tubuh. Dari mulai vitamin, mineral fosfor, dan kalsium. Hampir semua orang percaya bahwa segelas benda putih itu dapat membuat tulang mereka tumbuh kuat.

PublishedDecember 13, 2015

byDgraft Outline

Mengingat persepsi umum tentang “khasiat susu” tersebut begitu kuat, beberapa penelitian atas kejanggalannya atau dampak minum susu pun terpaksa membutuhkan waktu yang sangat lama untuk muncul ke permukaan, terlebih juga kalah gencar dengan iklan.

Pemahaman pertama yang harus ditanamkan adalah manusia tidak dirancang untuk minum susu hewan kecuali susu manusia—tentu saja hanya selama kita masa bayi. Pukulan lebih keras datang dari penelitian yang menyatakan orang yang minum susu setiap hari, dua kali lebih cepat meninggal dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi susu hewan.

Jika apa yang diungkapkan sebelumnya tidak membuat anda cukup berpikir mengapa minum susu harus diragukan, berikut alasan lainnya mengapa anda mungkin harus berhenti meminum susu mulai saat ini juga.

Dampak Minum Susu, Intoleransi Laktosa

Susu hewan, terutama sapi, mengandung gula yang disebut laktosa yang kebanyakan sulit bagi orang untuk mencernanya. Satu dari tiga orang cenderung alergi terhadap susu (tidak toleran pada laktosa) akan muntah, mengi, nyeri perut atau reaksi anafilaksis yang berpotensi fatal jika meminumnya.

Setelah meninggalkan masa bayi, kemampuan manusia untuk menangani laktosa susu akan turun dan menyebabkan terjadi fermentasi dalam usus. Namun, alergi susu ini juga biasanya ditemukan pada anak-anak yang ditandai dengan muntah atau anafilaksis.

Dampak Minum Susu, Peningkatan Hormon

Dalam 1 liter susu minimal ada 750 juta sel nanah dan berbagai jenis bakteri lainnya. Selain itu hormon yang digunakan untuk pertumbuhan sapi (rBGH) ternyata merangsang jauh lebih tinggi pada manusia. Sebagian berpendapat bahwa alasan anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi adalah produk susu—pada gilirannya susu juga menjadi penyebab munculnya jerawat.

Profesor Jonathan Brostoff dari King College, London, mengatakan bahwa manusia tidak diprogram untuk minum susu setelah mereka meninggalkan masa kanak-kanak dan kita tidak membutuhkan susu dalam makanan kita. Tanpa minum susu pun Kita tidak akan kehilangan vitamin dan nutrisi penting.

“Binatang tidak minum susu setelah disapih dan mereka nyatanya berhasil hidup tanpa itu. Anda dapat menemukan kalsium dan vitamin yang ada dalam susu dari makanan lain.. ”

Dampak Minum Susu, Melumpuhkan Antibiotik

Dalam Metode industri saat ini, produk susu sapi sering ditambah dengan “bahan ajaib” buatan manusia seperti hormon bio-rekayasa, antibiotik—55% antibiotik digunakan untuk pakan ternak—dan pestisida-yang semuanya buruk bagi kita dan lingkungan .

Antibiotik yang sengaja dimasukkan dalam hewan itu ternyata mampu menyebabkan bakteri resisten antibiotik yang justru dapat menurunkan efektivitas antibiotik yang dimiliki oleh manusia.

Dampak Minum Susu, Obesitas

Pada tahun 2005, Harvard School of Public Health dalam sebuah jurnal memberitakan bahwa tiga gelas susu akan menambahkan lebih dari 300 kalori per hari ini. Ini adalah masalah nyata bagi jutaan orang yang mencoba untuk mengendalikan berat badan mereka.

Satu porsi tunggal susu mengandung 20% lebih dari tunjangan harian yang direkomendasikan (RDA). Jika Anda mengkonsumsi tiga gelas susu, Anda bahkan telah melebih RDA sebelum makan makanan. Penelitian juga dilakukan pada lebih dari 12.000 anak-anak yang menunjukkan bahwa lebih banyak susu yang mereka minum akan memicu obesitas.

Dampak Minum Susu, Penyakit Jantung

Beberapa peneliti percaya bahwa kandungan lemak susu secara nyata berkontribusi meningkatkan risiko serangan jantung. Satu gelas susu dapat berisi sebanyak 24 mg kolesterol dan mampu memicu masalah pada arteri koroner.

Hal ini disebabkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tertimbun di arteri Anda dan berubah menjadi plak. Tubuh juga akan mengalami kelebihan kolesterol jika mengkonsumsi susu ditambah dengan makanan yang Anda makan, terutama daging, dan telur.

Dampak Minum Susu, Kanker

Ada hubungan kuat antara mengkonsumsi produk susu atau minum susu untuk timbulnya berbagai bentuk kanker seperti kanker prostat, payudara dan kanker ovarium. Susu sapi mengandung hormon pertumbuhan yang sangat kuat yang diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam pertumbuhan tumor.

Sementara dikutip dari American Journal of Epidemiology (1999), Laktosa yang tidak diserap dengan baik dapat meningkatkan dua kali lipat risiko kanker ovarium pada wanita dan mengarah ke peningkatan risiko kanker prostat.

Dampak Minum Susu, Masalah pada Tulang

Produk susu konon dapat memperkuat tulang dan membantu mencegah osteoporosis. Dalam sebuah penelitian medis di Swedia yang mengamati selama hampir 20 tahun terhadap 61.000 perempuan dan 45.000 laki-laki, telah menunjukkan bahwa tidak ditemukan cukup bukti bagi mereka yang mengkonsumsi susu mengurangi fraktur (kropos) pada tulang.

Lebih lanjut studi juga menunjukkan bahwa susu justru membuat darah asam dan meningkatkan alkalinitas yang mengikis tulang kalsium anda sampai habis. Alih-alih menguatkan tulang, susu justru menyebabkan kerusakan tulang.