traveldraft

Kompleks Candi prambanan, Arsitektur dan Sejarahnya

Candi setinggi 47 meter ini berlokasi di desa Prambanan, yang wilayahnya terbagi antara kabupaten sleman dan klaten, letaknya tepat di perbatasan antara provinsi jawa tengah dan DI Yogyakarta. Lokasi candi prambanan berada kurang lebih 20 kilometer arah timur Yogyakarta dan 40 kilometer arah barat solo.

PublishedMarch 2, 2013

byDgraft Outline

Candi Prambanan merupakan salah satu kompleks candi hindu terbesar di Indonesia. Candi ini juga merupakan situs warisan dunia UNESCO.

Candi setinggi 47 meter ini berlokasi di desa Prambanan, yang wilayahnya terbagi antara kabupaten sleman dan klaten, letaknya tepat di perbatasan antara provinsi jawa tengah dan DI Yogyakarta. Lokasi candi prambanan berada kurang lebih 20 kilometer arah timur Yogyakarta dan 40 kilometer arah barat solo.

Candi Prambanan dibangun pada abad ke 9, pembangunan candi ini dipersembahkan untuk Trimurti yang berarti 3 dewa utamayakni dewa brahma sebagai dewa pencipta, dewa wishnu sebagai dewa pemelihara dan dewa siwa sebagai dewa pemusnah.

Berdasarkan parasasti Siwagrha, kompleks candi Prambanan juga dikenal dengan sebutan siwaghra yang berasal dari bahasa sansekerta bermakna rumah siwa. Di dalam kompleks candi prambanan, tepatnya di ruang utama terdapat arca dewa siwa setinggi 3 meter, hal ini menunjukkan bahwa dewa siwa lebih diutamakan.

Kompleks candi prambanan memiliki empat arah penjuru mata angin, sedangkan bangunan candi sendiri menghadap ke arah arah timur, karena itulah pintu masuk utama candi ini adalah gerbang timur.

Table of contents

Open Table of contents

Arsitektur Candi

Kompleks candi prambanan terdiri dari 3 Candi Trimurti yaitu candi Siwa, Wisnu, dan Brahma, 3 Candi Wahana yaitu candi Nandi, Garuda, dan Angsa, 2 Candi Apit yang terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan, 4 Candi Kelir yang terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti.

4 Candi Patok yang terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti, 224 Candi Perwara yang tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar adalah 44, 52, 60, dan 68, jadi jumlah candi di kompleks prambanan adalah 240 candi.

Arsitektur Candi Prambanan memiliki kekhasan tersendiri, dengan berpedoman pada tradisi arsitektur Hindu yang tercantum dalam kitab Wastu Sastra, denah candi mengikuti pola mandala dan bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu.

Bentuk dari candi prambanan mengikuti bentuk dari gunung suci mahameru yang merupakan tempat para dewa bersemayam. Model dari kompleks candi prambanan mengikuti model alam semesta yang menurut konsep kosmologi Hindu terbagi atas beberapa lapisan tanah, alam atau loka.

Candi Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, tingkatan itu mulai dari yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Seperti halnya candi budha, tingkatan dalam candi hindu juga mengandung makna yang sama dengan candi budha, hanya mungkin berbeda nama saja. Tingkatan-tingkatan tersebut diantaranya;

Bhurloka tingkatan ini berada di kaki candi. Tingkatan ini merupakan ‘ranah’ dimana mahkluk-mahkluk seperti manusia, hewan dan makhluk halus bahkan iblis masih terikat dengan cara hidup yang tidak suci. Oleh karena itu bagian yang melambangkan tingakatan ini adalah kaki candi. Tingkat ini berada di kaki candi.

Bhuwarloka tingkatan ini berada di tengah tubuh candi atau disebut juga alam tengah. Tingkatan ini melambangkan tempat orangyang suci,resi, pertapa, dan dewata ‘rendahan’, pada tingkatan ini manusia mulai melihat kebenaran.

Swarloka tingkatan ini berada di atap candi atau disebut juga swargaloka, ranah ini merupakan tempat tertinggi sekaligus tersuci, tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka.Di setiap atap candi di kompleks prambanan kita akan menemukan kemuncak mastaka berupa permata yang dalam bahasa sansekerta disebut ratna.

Relief-Relief Candi Prambanan

Kompleks Candi prambanan tidak hanya megah oleh arsitekturnya saja tapi dinding-dinding yang dihiasi relief juga turut menjadi unsur kemegahan candi prambanan. Relief yang menghiasi dinding candi merupakan relief naratif yang menceritakan epos Hindu, Ramayana dan Krishnayana.

Relief yang berkisah tentang Ramayana bermula di sisi timur candi Siwa dan dilanjutkan ke candi Brahma, sementara relief yang mengisahkan krishnayana terdapat pada pagar langkan candi Wisnu. Selain relief yang bercerita tentang ramayana dan krishnayana juga terdapat relief-relief yang bercerita tentang brahmana, dewata dan relief unik lainnya.

Sejarah Pembangunan Candi

Candi prambanan pertama kali dibangun pada tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan dari candi budha borobudur dan candi sewu. Pembangunan kompleks candi ini disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu.

Pembangunan candi ini menurut prasasti Siwagrha pada tahun 856 M, ditujukan untuk memuliakan dewa Siwa, berdasarkan hal ini kompleks candi prambanan dikenal juga dengan nama asli Siwagrha yang berarti ‘Rumah Siwa’ atau Siwalaya yang berarti ‘Ranah Siwa’ atau ‘Alam Siwa’.

Bangunan candi prambanan terus disempurnakan secara berkala oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya, seperti raja Daksa dan raja Tulodong. Pembangunan kompleks candi prambanan juga diperluas dengan membangun ratusan candi-candi tambahan di sekitar candi utama. Candi ini juga berfungsi sebagai tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan Mataram.

Pada tahun 930 M, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Jawa timur oleh Mpu Sindok yang mendirikan Wangsa Isyana. Dipindahkan-nya ibu kota kerajaan diduga kuat karena meletusnya gunung merapi yang terletak 20 km sebelah utara candi prambanan.

Dugaan lain dari pindahnya ibu kota kerajaan ke Jawa Timur adalah akibat peperangan. Setelah perpindahan ibukota kerajaan, candi prambanan tidak terawat lagi, kondisi bangunan pun perlahan rusak dan runtuh. Bangunan candi prambanan juga diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi yang terjadi di abad ke 16.

Setelah sekian lamar rusak dan terlantar, bangunan candi prambanan ditemukan kembali oleh CA. Lons seseorang berkebangsaan Belanda pada tahun 1733. Pasca itu candi ini terus mendapat perhatian terutama pada masa pendudukan Inggris atas tanah jawa.

Ketika itu Sir Thomas stamford raffles memerintahkan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap bangunan candi prambanan, akan tetapi penyelidikan ini tidak dilakukan secara serius sehingga yang terjadi adalah penjarahan terhadap ukiran batu candi. Candi prambanan pun tetap terlantar sepanjang tahun 1880an.

Pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman memulai proses pembersihan dan pemindahan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Pada tahun 1902, proses pemugaran pun mulai dikerjakan dengan pembinaan dari Van Erp untuk pemugaran candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Proses pemugaran candi prambanan pun terus mendapat perhatian yang lebih serius.

Sepanjang tahun 1930 an candi prambanan terus mengalami pemugaran sampai pada tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar, Candi Brahma mengalami pemugaran tahun 1978 dan diresmikan 1987, serta Candi Wisnu mulai dipugar tahun 1982 dan selesai tahun 1991. Pada tahun 1991 Candi Prambanan pun resmi diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.