etnografi

Dogdog Alat Musik Pukul dari Jawa Barat

Dogdog (Dog Dog) adalah instrumen membranophone tradisional Jawa Barat, cara membunyikannya dengan ditepuk menggunakan telapak tangan atau dipukul dengan alat pemukul dari kayu atau bambu.

PublishedNovember 12, 2013

byDgraft Outline

Bagian badan biasanya berbahan kayu nangka atau bisa juga terbuat dari nyiur, sedangkan penutupnyasekaligus sumber suaraterbuat dari kulit sapi, kerbau, biri-biri atau kambing. Bahan tambahan adalah rotan atau bambu sebagai wengku atau bibir dogdog serta tali pengikat. Penamaan alat musik ini berasal dari suara yang dihasilkannya

Bentuk dogdog ada dua macam, yaitu:

Dogdog erat kaitannya dengan kesenian dog og lojor, reog, doblang atau ogel. Fungsi dogdog di dalam pertunjukan tersebut merupakan pengatur irama lagu. Jika lagu akan dipercepat, diperlambat, atau dihentikan, bergantung pada penabuh dog dog yang digarap oleh dalang Ogel atau Reog.

Cara memakai dogdog yaitu tali diselendangkan atau diikatkan pada pinggang. Kemudian dogdog tersebut dikaitkan atau dimasukkan ke dalam ikatan, dan kedua tangan bergerak memainkan dogdog.

Dalam penyajiannya dogdog selalu terdiri dari empat jenis yang dibedakan berdasarkan ukurannya. Dogdog terkecil biasa disebut dengan talingtit, dogdog kedua disebut dengan panempas, dogdog ketiga disebut bangbrang, dogdog terbesar disebut badublang atau indung. Instrumen ini tidak bernada, hanya memiliki tahapan suara yang berbeda-beda.

Dogdog, konon mempunyai makna yang dalam. Baik dogdog lojor, doblang, ogel, atau reog senantiasa memakai empat buah dogdog, hitungan atau bilangan empat mempunyai makna bahwa hidup di dunia dibungkus dengan badan kasar yang berasal dari empat macam saripati, yaitu; angin, api, tanah, dan air. Maka kalau kita mati, badan kasar itu akan dikubur dan kembali menjadi sari-sari pati.