traveldraft

Krakow: Pusat Artistik, dan Akademik di Polandia

Krakow (Kraków) terletak di kaki bukit Wawel, merupakan salah satu kota tertua dan terbesar di Polandia dengan banyak bangunan bersejarah; dari rumah, pasar, istana dan gereja dengan interior yang megah.

PublishedMarch 31, 2016

byDgraft Outline

Krakow (Kraków) Poland
Image by Dariusz Staniszewski

Kota Krakow luasnya mencapai 326,8 km², penduduknya pada tahun 2004 berjumlah 757.500 jiwa. Kota yang pernah menjadi ibu kota Polandia ini mengalami pasang surut di abad 17 dan 18, bahkan Karakaow pernah seperti kisah phoenix—bangkit dari abu—di abad ke-19.

Penyebutan Krakow pertama kali dapat dilacak pada paruh kedua abad ke-9. Pada akhir abad ke-10 kota ini kemudian menjadi bagian kekuasaan Polandia di bawah pengaruh dinasti Piast. Seabad kemudian menjadi wilayah keuskupan.

Krakow (Kraków) Poland
Image by Dariusz Staniszewski

Bukti lebih lanjut dari sejarah kota ini adalah sisa-sisa benteng abad ke-14 dan situs Kazimierz abad pertengahan. Ada Sinagog kuno di bagian selatan kota, Jagiellonian University, dan Katedral Gothic di mana raja-raja Polandia dikuburkan.

Sejarah kota tua Krakow terpusat, terutama, di sekitar Kota Tua; Kraków Old Town. Wilayah yang menjadi tempat tinggal raja-raja Polandia selama berabad-abad. Di sini, regalia tersimpan dan, kembali pada awal Abad Pertengahan, sebuah sekolah katedral didirikan.

Para uskup yang berada di Wawel dan sekolah katedral untuk pangeran memberikan suasana intelektual yang kuat. Di bawah Kazimierz Agung, Universitas Jagiellonian—salah satu lembaga pendidikan tinggi tertua di Eropa—didirikan.


Sejak abad ke-14, Krakow adalah situs penobatan raja. Kota Tua ini berkembangan cukup signifikan selama masa Renaissance. Katedral Wawel bahkan pernah dibangun kembali untuk menyertakan fitur arsitektur Reneissance Italia.

Jalan Kanonicza—bisa dibilang salah satu jalan paling indah di Eropa—membawa banyak fitur yang khas untuk periode ini. Dengan berakhirnya kekuasaan dinasti Jagiellon terakhir, kehidupan politik Polandia mulai bergerak ke Warsawa.

Era Baroque muncul pada awal abad ke-17 dan hampir meluas di seluruh eropa. Di Polandia, Zygmunt III Waza menjadi pelindung menonjol untuk era ini. Di bawah arahan-nya, arsitek Giovanni Trevano bekerja di Kraków dan mendesain ulang Gereja Santo Petrus dan Paulus dalam gaya Baroque.

Paruh pertama abad ke-18, beberapa karya seni yang luar biasa diciptakan oleh arsitek masyhur, termasuk Kacper Bażanka dan Franciszek Placidi. Seni era Baroque ini benar-benar meninggalkan tanda abadi pada beberapa bagian kota.

Gereja gothic bahkan di-konversi menjadi semangat era Baroque dan dilengkapi dengan altar baru, patung, dan lukisan. Selama periode itu kota tua Krakow juga sempat dihancurkan dua kali selama invasi Swedia. Pada 1795, Polandia bahkan harus tercerai berai, setelah Krakow menjadi bagian dari Kekaisaran Austro-Hungaria.


Awal abad ke-19, Kaisar Franz dari Austria memutuskan untuk menghancurkan benteng kota lama.

Bagian utara dinding untungnya masih bisa diselamatkan, termasuk Barbican, Gerbang Florian dan tiga menara yang pernah menandai titik awal dari Royal Road—seorang raja baru akan ber-parade ke tempat penobatannya di Katedral Wawel melalui jalan ini.

Selama periode ini Juliusz Slowacki Theatre dibangun di tengah kota—di tempat yang dulunya rumah sakit. Bangunannya adalah contoh dari gaya arsitektur ‘Eclectic’ Polandia.

Krakow juga dikenal sebagai pusat museology Polandia—Museum Nasional di Krakow didirikan pada tahun 1879. Artis terkenal seperti Jan Matejko dan Stanisław Wyspianski bekerja di kota ini, yang juga merupakan tempat di mana banyak gerakan kemerdekaan politik lahir.

Dari abad ke-19 yang cukup tenang—kecuali ada tahun 1850 pernah terjadi kebakaran besar—kita hanya harus mengambil langkah kecil ke depan untuk masuk dalam bab gelap kota ini, ketika Main Market Square berubah namanya menjadi Adolf Hitler Platz.

6 September 1939, pasukan Jerman memasuki Krakow. Kota ini bahkan dipilih menjadi ibu kota Pemerintahan. Penindasan Yahudi dimulai dan kamp konsentrasi banyak diciptakan; diantaranya Plaszow dan Auschwitz-Birkenau.

Kota tua Krakow dijarah. Banyak karya seni yang dicuri. Museum, sekolah dan teater ditutup. Profesor ditangkap. Sinagoga Yahudi sudah jelas pasti hancur.

Benda-benda penting berubah menjadi amunisi. Bangunan-bangunan indah menjadi gudang peralatan dan tempat penyimpanan umum Nazi. Namun, seperti setiap cerita, kisah Krakow ini harus memiliki akhir yang bahagia.

Pada tanggal 18 Januari 1945, pasukan Soviet dari Front Ukraina di bawah komando Marsekal Ivan Konev masuk Krakow dan memaksa tentara Jerman untuk menarik diri. Krakow akhirnya muncul sebagai sebuah kota Republik Rakyat baru bagi Polandia.


Terlepas dari Copernicus yang pernah jalan-jalan di tempat ini, jalan-jalan di Krakow hari ini seperti jalan-jalan di London atau New York; bergema dengan banyak bahasa yang berbeda, warna-warni pakaian dan barang-barang eksotis; penuh dengan orang-orang dari seluruh dunia.

Ada kata-kata yang tak terhitung jumlahnya untuk menggambarkan Krakow; menakjubkan, megah, romantis, menarik, menyenangkan, ramah dan kebanyakan adalah bersejarah… Ya, itu seperti sebuah dongeng.

Lebih baik anda melihatnya sendiri. Krakow pastinya tidak akan cukup ter-definisikan dengan tiga kata saja. Pastikan anda melihat, sentuh, dengar, bau dan rasa. Anda pasti akan memanjakan semua indera ketika berada di Krakow. Anda akan tahu mengapa kota ini termasuk dalam Heritage List UNESCO.