traveldraft

Parthenon, Simbol Warisan Budaya Yunani

Arsitektur Helenistik ini berasal dari abad 6 SM—beberapa sumber mengatakan abad ke-5 SM—merupakan kuil besar yang didedikasikan untuk Athena. Dewi pelindung yang mewakili urutan tertinggi dari perkembangan spiritual, kecerdasan, dan pemahaman.

PublishedMarch 4, 2016

byDgraft Outline

Parthenon Greece
Image by Gonbiana

Nama Parthenon mengacu pada penyembahan Athena Parthenos (‘Virgin Athena’) yang konon memang langsung dilahirkan dari kepala ayahnya, Zeus. Athena murni berasal dari dalam tubuh, pikiran, dan hati Zeus. Athena juga merupakan simbol aspirasi manusia universal untuk kebijaksanaan.

Bukan hanya nama dari karakter dan patung Dewi-nya saja yang melambangkan kualitas tersebut, tetapi juga hampir keseluruhan bangunannya. Lokasi topografi yang tepat, orientasi astronomi, dan geometri yang briliant benar-benar terserap oleh Parthenon.

Parthenon
Image by Nick115

Francis Penrose, seorang arkeolog Inggris yang mempelajari Parthenon pada tahun 1891, menyatakan bahwa situs tersebut berorientasi pada bintang Pleiades di rasi Taurus.

Pembangunan Parthenon diprakarsai oleh pemimpin Athena waktu itu, Pericles. Untuk pengerjaan, sepenuhnya diserahkan kepada arsitek Ictinus dan Callicrates. Kedua orang itu juga bekerja sama dengan seorang pematung handal, Phidias.

Dengan panjang 30.88 meter dan lebar 69.50 meter, Parthenon dibangun kokoh dengan lapisan marmer putih, dikelilingi oleh 46 kolom besar, beratap ubin, dan memiliki patung dewi Athena setinggi 12 meter. Patung yang terbuat dari kayu, emas dan gading yang akan terlihat dari jarak bermil-mil.

Parthenon umumnya dianggap sebagai puncak dari pengembangan urutan Doric— Doric, Ionic dan Corinthian —yang paling sederhana dari tiga gaya arsitektur Yunani klasik.

Sepanjang sejarahnya, Kuil ini telah mengalami kerusakan cukup parah selama berabad-abad. Tahun 296 SM emas dari patungnya dirampas oleh Lachares untuk membiayai pasukannya; pada abad ke-5 kuil ini diubah menjadi sebuah gereja Kristen; di tahun 1460 menjadi Masjid; dan pada tahun 1687 diledakan.

Parthenon
Image by Richard Todd

Pada tahun 1801-1803 banyak patung yang tersisa dijual oleh Turki—yang menguasai Yunani pada waktu itu—kepada orang Inggris, Lord Elgin. Banyak diantaranya kemudian menjadi koleksi British Museum.

Kekinian, knalpot mobil, polusi industri, dan hujan asam ikut andil mempercepat penghancuran bangunan yang tersisa dari simbol warisan peradaban Yunani ini.

Harga tiket masuk yang cukup mahal harus dibayar oleh ratusan ribu turis yang mengunjungi Pathenon setiap tahunnya. Namun jangan khawatir, semua itu benar-benar digunakan untuk pelestarian Parthenon dan bukan terbuang percuma oleh birokrat yang korup.