Tanah Lot terletak di desa Beraban, kecamatan Kediri, kabupaten Tabanan, di barat daya pulau Bali, kira-kira 30 menit dari Kuta. Di Tanah Lot Bali terdapat dua pura, Pura Tanah Lot yang terletak di atas sebuah batu karang besar yang berada di tengah pantai.
Di sebelah-nya terdapat satu pura lagi yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut (mirip pura Uluwatu). Pura Tanah Lot Bali termasuk pura Sad Kahyangan yaitu pura-pura yang menjadi sendi untuk menjaga keasrian dan keselamatan pulau Bali.
Menurut legenda, pura Tanah Lot dibangun oleh seorang Brahmana suci yang bernama Danghyang Nirartha atau disebut juga Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh atau Danghyang Dwijendra pada abad ke 16, beliau datang ke Bali untuk menyebarkan dan menguatkan ajaran agama Hindu.
Diceritakan pula Danghyang Nirartha yang meninggalkan selendang-nya dan berubah menjadi sebuah ular penjaga pura. Masyarakat Bali pun percaya bahwa ular ini masih ada sampai sekarang dan dipercaya dapat memberikan keselamatan dan mengabulkan doa orang yang menyentuhnya.
Selain pura, ada beberapa pura Sad Kahyangan lain yang dibangun oleh Danghyang Nirartha selama pengembaraan-nya di Bali, misalnya Pura Petitenget, Pura Uluwatu dan lainnya. Dipercaya Danghyang Nirartha akhirnya “Moksa” (meninggal tanpa jasad) di Pura Uluwatu.
Mitologi setempat terkait dengan ular suci menjadi daya tarik tersendiri. Berdasarkan sejarah yang berkembang dalam penduduk setempat, ular yang berada di Goa, diyakini memiliki sejarah hingga misiologi yang menjadi penyangga dari ancaman kejahatan dan kerusakan.
Ular suci yang ada di Tanah Lot Bali adalah jenis ular laut yang dikenal dengan Bungarus Candidus dengan warna cincin melingkar hitam dan putih. Besarnya kira-kira sekitar jempol tangan orang dewasa dan tidak terlalu panjang
Biasanya muncul di sana 2 ekor, kadang 3 ekor saja, bahkan saat-saat tertentu bisa mencapai 5 ekor. Ular ini adalah jenis ular berbisa nomor ketiga dari jenis ular berbisa di dunia, setelah ular kobra dari India, ular derik Australia.
Mitos menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan dari budaya Indonesia, ular yang berdiam di Tanah Lot pun memiliki mitosnya sendiri. Mitos yang terus berkembang menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan, dan menimbulkan rasa penasaran tersendiri.
Keunikan lain yang dimiliki adalah terdapat sumber air tawar di sisi utara Pura Tanah Lot, padahal Pura ini terletak di atas pantai. Air suci ini disebut Tirta Pabersihan, banyak umat dan pengunjung yang menggunakan air ini untuk penyucian secara niskala.
Tanah Lot Sebagai Objek Wisata
Berdiri di tanah yang dipercaya dirahmati para dewa, Tanah Lot Bali diberi segudang kebaikan dan keindahan. Hal ini dapat dibuktikannya sejumlah pemandangan di sekelilingnya yang indah dan cukup dikenal di banyak tempat
Bila cuaca baik, kita dapat melihat matahari tenggelam ( sunset ) yang sangat indah. Ketika sang Surya tenggelam di kaki cakrawala, sungguh pemandangan yang dapat membuat mata berhenti berkedip.
Tidak hanya itu, sebagai objek wisata tentu saja segala hal yang dibutuhkan oleh wisatawan sudah diperhitungkan terlebih dulu, sehingga dapat mempermudah wisatawan untuk mengakses-nya.
Di sepanjang jalan menuju pantai Tanah Lot, banyak dijumpai penunjang pariwisata seperti hotel, restaurant, art shop, dan lainnya. Sebagai rekomendasi waktu kunjungan yang baik untuk datang ke Tanah Lot adalah pukul 16:00.
Jadi kita dapat melihat-lihat pemandangan dengan tebing yang curam, pura yang mengagumkan, dan pemandangan pantai sambil menunggu sunset. Pada bulan-bulan ini, sunset biasanya terjadi sekitar pukul 18:30.
Selain memiliki nilai spiritualitas yang tinggi, Bali yang di dalamnya terdapat Tanah Lot juga memiliki nilai budaya yang sangat kental. Pura Tanah Lot memiliki odalan (hari raya) yang dirayakan setiap 210 hari sekali, yaitu setiap “ Buda Cemeng Langkir ”, berdekatan dengan hari raya Galungan dan Kuningan.
Pada saat odalan, seluruh umat Hindu dari segala penjuru Bali akan datang untuk bersembahyang, begitu juga wisatawan akan banyak yang datang untuk menyaksikan upacara dan keindahan Tanah Lot
Akan tetapi wisatawan tidak diizinkan untuk memasuki bagian utama (”Utama Mandala”) pura Tanah Lot, kecuali yang masuk untuk bersembahyang. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kesucian pura Tanah Lot.
Di samping Pura, di lokasi wisata tersebut juga ada objek wisata lain seperti Karang Bolong. Bolong dalam bahasa Jawa berarti lubang jadi Karang Bolong adalah sebuah karang yang bagian bawah atau tengahnya berlubang sehingga terlihat unik bila dipandang.
Di ujung utara objek wisata tersebut juga ada sebuah tempat untuk pertunjukan kesenian khas Bali seperti tari Kecak dll. Tiket masuk untuk menuju lokasi Tanah Lot Bali ini cukup murah. Dari tempat parkir kendaraan, anda harus jalan kaki menuju pintu masuk. Sebelum masuk anda membeli tiket di tempat yang disediakan.
Setelah itu sepanjang jalan menuju lokasi pantai atau pura Tanah Lot, berjejer stand-stand penjual pernak-pernik khas Bali, ada juga restoran atau rumah makan di sana
Bila anda hobi belanja, di sana-sini juga tersedia berbagai stand atau toko yang menyediakan berbagai macam pernak-pernik khas Bali, salah satunya adalah Toko Agung Bali yang sudah terkenal di seluruh pulau Dewata. Berkunjung ke Tanah Lot sebaiknya anda jelajahi semua area. Pun lokasi tersebut cukup luas tapi semuanya sangat indah.
Menjadi tempat “wajib” bagi wisatawan yang datang ke tanah Bali. Dengan menyuguhkan pemandangan yang luar biasa indah membuat Tanah Lot Bali memiliki andil yang cukup besar bagi kelangsungan pariwisata Bali.
Fasilitas yang lengkap, akses jalan yang cukup mudah ditempuh, dan kemegahan segala unsur yang dimiliki Tanah Lot Bali membuat tempat ini menjadi tempat wisata yang paling diminati wisatawan baik lokal maupun mancanegara.