traveldraft

Susuri Benteng Hingga Gerbang di Kota Tua Derbent

Derbent, kota tua yang terletak di ujung negara Federasi Rusia, merupakan kota terpenting kedua di Republik Dagestan. Wilayah kota ini terbentang dari barat hingga timur Laut Kaspia.

PublishedAugust 21, 2016

byDgraft Outline

Benteng di Kota Tua Derbent Rusia
Image by Artur / wikicommons

Sistem pertahanannya memiliki dua dinding sejajar yang membentuk semacam tembok penghalang, membentang dari pantai hingga ke pegunungan. Benteng pertahanan ini telah digunakan sejak Kekaisaran Sassanian dan tetap berdiri kukuh hingga masa berkuasanya Rusia pada abad ke-19.

Sejak abad ke-18 SM, Derbent sudah dihuni dan menjadi bagian dari Kerajaan Albania Kaukasus. Kota ini dahulu bernama Albana, yang berarti ibukota kerajaan. Kata Derbent berasal dari bahasa Persia, Darband, yang artinya gerbang-gerbang yang saling berdekatan. Nama ini mulai digunakan sejak penghujung abad ke-5 ketika kota ini dibangun kembali oleh Kavadh I dari Dinasti Sassanian.

Benteng serta tembok kota dibangun pada masa pemerintahan Khosrau I yang merupakan putra dari Kavadh I. Pada masa itu Derbent menjadi pelabuhan dan pos militer terdepan yang kuat di Kekaisaran Sassanian. Kota ini kemudian dikuasai bangsa Arab tahun 654 yang membuatnya menjadi pusat administratif penting dan penyebaran agama Islam.

Selama kurun waktu 15 abad, kota ini secara silih berganti dikuasai oleh berbagai bangsa, berturut-turut Kekaisaran Sassanian, bangsa Arab, Mongolia, dan Timurid hingga akhirnya di bawah kekuasaan Rusia hingga sekarang.

Tembok kota, benteng, dan bangunan kuno lainnya di Derbent merupakan hasil perpaduan antara latar belakang sejarah dan budaya penduduk di masa lampau. Benteng dan tembok kota adalah karya seni yang unik, karya budaya warga lokal yang jenius. Derbent memiliki peran penting dalam perkembangan seni arsitektur bangunan monumental dan seni konstruksi di wilayah Kaukasus Timur.

Kota ini menjadi saksi dari berbagai bangsa yang pernah menghuninya dan meninggalkan ragam arsitekturnya. terutama tipe budaya yang dibawa peradaban Islam ke Kaukasus pada abad ke-14 dan ke-15.

Derbent menjadi perpaduan antara kota tempat tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Islam dengan benteng pertahanan yang kukuh. Struktur arsitekturnya yang telah bertahan selama lebih dari empat belas abad, membuktikan sejarah panjang dari kota tua yang unik ini.

Table of contents

Open Table of contents

Kawaasan Kota Tua Derbent

Kawasan kota tua Derbent dibangun di areal sempit yang berada di antara dua tembok. Lebarnya hanya 300 meter dan memanjang hingga lebih dari 3 km. Bagian sebelah barat kota digunakan sebagai kawasan perdagangan. Di bagian kota yang dekat dengan laut dapat dijumpai bangunan untuk para perajin, gudang, barak-barak dan depot.

Walaupun tembok di sebelah selatan telah hancur, dan Kota Derbent semakin berkembang ke arah luar kawasan tembok pertahanan, kota ini masih memiliki kawasan pusat kota tua yang masih terpelihara dengan baik.

Bangunan-bangunan di Derbent kebanyakan dibuat dari batu. Jenis bangunannya berupa bangunan tempat tinggal, mesjid, madrasah, tempat-tempat pemandian umum, halamam-halaman yang luas, serta sejumlah reruntuhan istana kuno. Bangunan utama yang menjadi titik sentral dari Kota Derbent adalah masjid, karavanserai dan mausoleum Dinasti Khan yang dibangun pada abad ke-18.

Gerbang Alexander

Derbent sangat unik karena didirikan di area selebar 3 km yang memisahkan Laut Kaspia di sebelah timur, dan jajaran Pegunungan Kaukasus di sebelah utara dan barat. Posisi strategis ini memungkinkan para penguasa kota ini untuk mengendalikan lalu lintas perjalanan darat antara Eropa Tenggara dan Timur Tengah.

Derbent sering diidentikan dengan Gerbang Alexander yang sangat legendaris, dan diklaim sebagai kota paling tua di Federasi Rusia. Ini karena kota ini memiliki berbagai peninggalan sejarah, berupa rangkaian benteng tertua di dunia yang diperkirakan berumur 5.000 tahun lebih.

Benteng-benteng pertahanan kuno itu sudah digunakan kurang lebih selama satu setengah milenium, lebih lama daripada seluruh benteng yang ada di seluruh dunia. Selama bertahun-tahun, banyak negara dan bangsa menamakan kota ii dengan berbagai julukan, namun semua nama memiliki kaitan dengan kata gerbang atau benteng.

Tembok Pertahanan

Ansambel yang mendominasi Kota Derbent adalah tembok pertahanan yang membentang dari wilayah pantai Laut Kaspia hingga pegunungan. Tembok ini panjangnya mencapai 3,6 km dan dalam kondisi terawat baik hingga sekarang. Tembok mengapit Kota Derbent di sisi sebe;ah selatan dan utara, keduanya dipisahkan oleh lahan luas selebar 300-400 meter, di celah sempit inilah Kota Derbent dibangun.

Benteng ini semula dibangun dari batu bata, namun dalam perkembangannya, bahan bangunan utamanya adalah batu ashlar padat yang dipadu dengan campuran batu kapur dan puing-puing reruntuhan. Tembok pertahanan ini memiliki ketebalan rata-rata 230-380 cm dengan tinggi 12 meter.

Tembok ini diperkirakan dibangun pada abad ke-6, semasa pemerintahan Dinasti Sassanian. Kota ini juga memiliki benteng pertahanan kota, Narin-kala, yang juga terpelihara dengan baik, berdiri di atas areal seluas 45.000 m2 dan dikelilingi tembok yang kuat.

Tembok Kota, Masjid, dan Madrasah

Tembok kota terletak di daerah pegunungan yang tinggi dan mengelilingi areal seluas 4,5 hektar. Bentuknya kurang teratur dan beragam, dilengkapi beberapa menara jaga, masing-masing berjarak 20-30 meter dan diperkuat dengan lereng terjal yang mengapit di ketiga sisinya.

Bangunan kuno lainnya adalah masjid-masjid dan madrasah kuno.Juma Mosque adalah masjid yang pertama kali dibangun di Derbent pada abad ke-8. Masjid ini dibangun ulang dan direnovasi pada abad ke-14 dan ke-17.Juma Mosque dibangun di bekas sebuah basilika Kristen dari abad ke-6, serta memiliki bangunan madrasah yang dibangun pada abad ke-15, bangunan masjid dan madrasah ini mengelilingi sebuah lapangan luas. Kompleks ini juga memiliki tempat-tempat pemandian umum dan sejumlah tandon air bawah tanah.

Monumen, Makam dan Gerbang

Di bagian utara Kota Derbent terdapat monumen Kirk-lar atau Monumen 40 Pejuang yang gugur saat mempertahankan Dagestan dari sebuah bangsa Arab tahun 728. Di bagian selatan terbentang Benteng Kaukasus sepanjang 50 meter yang menghadap ke arah Laut Kaspia, yang dikenal dengan nama Tembok Alexander.

Benteng ini menutup celah sempit yang dikenal sebagai Gerbang Besi atau Gerbang Kaspian. Benteng Kaukasus ini setinggi 9 meter dan tebal temboknya 3 meter, serta dilengkapi dengan gerbang-gerbang besi dengan banyak menara jaga.

Derbent memiliki peran penting sebagai kota di jalur ramai yang menghubungkan wilayah utara-selatan dengan barat-selatan di sekitar Laut Kaspia sejak abad pertama Masehi. Struktur benteng pertahanan yang dibangun oleh Dinasti Sassanian pada abad ke-5 tampak begitu kukuh, hingga masih bisa digunakan bangsa-bangsa lain yang menguasainya pada masa pemerintahan selanjutnya.

Benteng pertahanan yang strategis di Derbent telah terbukti sebagai benteng kota yang masih difungsikan hingga era pendudukan Rusia di abad ke-19.