traveldraft

Vila Adriana di Italia; Hadiah untuk Istri Tercinta

Vila ini menggabungkan elemen-elemen terbaik dari karya arsitektur Mesir, Yunani, dan Romawi pada bentuknya yang ideal. Vila Adriana adalah kompleks yang terdiri lebih dari 30 bangunan, menjadi karya arsitektur klasik yang luar biasa dari Italia.

PublishedDecember 9, 2016

byDgraft Outline

Vila Adriana Tivoli Italy
Image by Aquilifer

Vila Adriana terletak di Tivoli, dekat Kota Roma. Bangunan klasik penuh pesona, dibangun pada abad ke-2, oleh Kaisar Hadrian yang ia persembahkan untuk istrinya, Vivia Sabina.

Vila ini merupakan symbol kekuasaan yang berangsur-angsur menjadi absolute dan membuat jarak dengan ibu kota utama. Untuk alasan ini, bisa dibandingkan dengan Istana Versailles, Perancis, milik Raja Louis XIV.

Setelah kematian Kaisar Hadrian pada tahun 138 M, penerusnya memilih menjadikan istana ini sebagai kediaman permanen, hingga tetap terawat sebari diperluas.

Vila Adriana kemudian dirampas oleh penyamun hingga tidak terawat lagi. Vila ini bahkan digunakan untuk rumah galian oleh para penambang dan pembakar kapur pada abad berikutnya.

Paus Pius II yang tertarik pada reruntuhan vila Adriana ini, kemudian merenovasinya pada abad ke-15. Alexander VI juga ikut merekonstruksi vila tersebut pada awal abad ke-16, sampai akhirnya Vila Adriana menjadi milik pemerintah Italia di tahun 1870.

Vila Adriana Tivoli Italy
Image by Tango7174

Kompleks Vila Adriana memiliki luas 120 hektar. Vila ini dibangun di lereng Bukit Tiburtine dan terdiri dari beberapa bangunan yang sering dikelompokkan menjadi empat kelompok bangunan.

Pertama, Greek Theatre dan Temple of Aphrodite Cnidia. Kedua, Maritime Theatre, Court of the Libraries, Latin and Greek Libraries, Imperial Palace, dan Golden Square. Ketiga, The Peccile, Stadium dan bangunan tempat berkumpul, Small and Larga Thermae, Canopus, Serapeum dan Cento Camerelle. Keempat, Lily Pond, Rocabruna Tower, dan Academy.

Pada kelompok pertama, Greek Theatre di kompleks ini memiliki kondisi pemeliharaan yang baik walaupun tidak lengkap. Gedung teater ini memiliki desain yang konvensional. Sedangkan Temple of Aphrodite Cnidia terletak di Alexendra yang setengah lingkaran.

Kompleks vila ini dahulunya merupakan tanah rawa sebelum dikeringkan pada abad ke-16. Inti dari kompleks ini terletak pada kelompok bangunan kedua. Elemen yang bervariasi dikelompokkan mengelilingi empat peristyle.

Maritime Theatre strukturnya bundar dengan diameter 43 meter. Court of the Libraries merupakan bagian tertua dari kompleks ini. Imperial Palace terdiri dari sejumlah ruang dengan halaman yang luas, sedangkan Golden Square merupakan bangunan yang paling indah di seluruh kompleks ini.

Pada kelompok ketiga, The Pecile dengan lukisan dan kaitannya dengan filosofis Stoic. Terdiri dari sebuah peristyle segi empat (97 x 232 meter), dan dua buah tempat mandi konvensional yang ukurannya lebih kecil, diperkirakan khusus untuk perempuan. Canopus adalah kanal yang diperpanjang meniru taman Serapis Alexandria.

Vila Adriana Tivoli Italy
Image by Gabriele Ferrazzi

Vila Adriana merupakan karya lengkap dan signifikan dalam arsitektur Romawi. Pun, Vila ini tidak dapat dibandingkan langsung dengan vila aristokratis lainnya, karena bukan hanya mengandung arti vila secara harfiah, melainkan mewujudkan konsep Ideal City (Kota Ideal).

Kompleks ini juga merupakan contoh yang luar biasa dari peradaban bangsa Romawi, khususnya, multi etnis dan alam universal dari kebudayaan Romawi.

Vila Adriana Tivoli Italy
Image by Davide

Kasiar Hadrian yang membangun kompleks ini adalah orang asli Romawi yang berbudaya Yunani, pencinta budaya timur, filsuf, penyair dan petualang, sehingga dirinya merupakan prototipe dari figur intelektual Eropa yang peduli pada nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal.

Vila Adriana memiliki sejumlah fasilitas untuk umum dan pribadi. Ada pavilion, jalan setapak, ruang bawah tanah dan kolam air yang merupakan solusi paling inovatif dalam arsitektur Romawi. Itulah alasannya mengapa Vila Adriana terus-menerus menjadi sumber inspirasi bagi para sastrawan dan seniman.

Tidak hanya itu, banyak artefak indah ditemukan di kawasan ini, di antaranya Patung Antonius dari marmer dan mozaik yang terdapat di teater dan pemandian. Ada salinan patung-patung Yunani yang ditemukan, bahkan dengan interpretasi bergaya Mesir terhadap dewa-dewa Romawi, atau sebaliknya.

Kebanyakan dari karya itu ada yang dibawa ke Roma untuk dirawat dan diperbaiki–bisa anda lihat di Musei Capitolini atau Musei Vaticani. Namun ada juga yang telah hilang atau terjual kepada kolektor barang antik di Eropa dan Amerika Utara.