traveldraft

Macquarie Island; Suaka Margasatwa dan Biosfer Dunia

Macquarie Island kurang lebih 1.500 km di tenggara Tasmania—sekitar separuh jalan antara Australia, New Zealand, dan Antartika. Pulau ini terbentuk karena pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan lempeng Pasifik.

PublishedDecember 18, 2016

byDgraft Outline

Macquarie Island menjadi situs geoconservation dan menjadi satu-satunya tempat di bumi—di mana batuan dari mantel bumi; 6 km di bawah dasar laut–masih aktif. Sebuah eksposur unik, termasuk contoh yang sangat baik dari batuan basal dan batuan ekstrusif lainnya.

Lanskap wilayah yang terpencil dan berangin kencang ini memberikan tontonan luar biasa. Mulai dari lereng yang curam, danau, serta perubahan dramatis vegetasi dengan jemaat besar satwa-satwa eksotis termasuk penguin dan anjing laut.

Pada tahun 1810 Pulau Macquarie “ditemukan” secara tak sengaja oleh seorang yang bernama Frederick Hasselburg. Ironisnya, penemuan ini justru menjadi awal perubahan (buruk) yang berdampak besar pada biota di wilayah ini.

Hasselburg tiba di Macquarie Island adalah untuk berburu bulu kulit anjing laut–pada dekade pertama perburuan mereka hampir memusnahkan 193.000 spesies–dan minyak _elephant seal–_sekitar 8400 ton diambil pada interval tahun 1810-1829 dan 1875-1919.

Selain eksploitasi komersial atas anjing laut dan penguin, manusia yang datang kepulau ini juga bertanggung jawab pada keseimbangan ekosistem karena mereka membawa spesies asing—kepunahan beberapa spesies asli dan penurunan besar pada spesies lain terjadi karena hal tersebut.

Dimulai pada tahun 1960, beberapa program untuk menghentikan dan atau membalikkan beberapa tren ini dicobakan. Beberapa kegiatan telah memberikan perubahan, termasuk pemberantasan kucing liar dan wekas (jenis belalang) dari pulau Macquarie.

Proses pemulihan ekosistem di Macquarie Island mungkin harus berlangsung berabad-abad. Pulau Macquarie yang terpencil pun kini dikelola dan diupayakan terlindungi dengan baik.

Macquarie Island bahkan telah lama dinyatakan sebagai suaka margasatwa (1933) dan dinyatakan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO pada tahun 1977.

Kekinian, situs ini rentan terhadap konsekuensi dari perubahan iklim antropogenik. Ancaman lainnya, yang di-pantau dan dikelola, adalah penyebaran spesies hama yang masih belum bisa terkontrol.

Pulau Macquarie, bersama pulau-pulau kecil seperti Judge and Clerk, Bishop and Clerk, dan sekitar 3 mil wilayah perairan lainnya—dikelola sebagai cagar alam oleh Tasmania Parks and Wildlife Service (PWS).

Sebagian besar perairan Pulau Macquarie sejauh 200 mil ke sebelah timur berada dalam pengawasan _Macquarie Island Commonwealth Marine Reserve_ yang dikelola oleh pemerintah Australia yang bekerja sama dengan PWS.