traveldraft

Vihara Paharpur; The Great Monastery di Bangladesh

Vihara Paharpur atau Somapura Mahavira juga dijuluki The Great Monastery di Paharpur diperkirakan dibangun pada abad ke-7. Bangunan ini merupakan tempat penting bagi penganut Buddha Mahayana di Bengali.

PublishedDecember 8, 2016

byDgraft Outline

Vihara ini merupakan situs penting bersejarah di Bangladesh, terletak di Desa Paharpur (Pahadpur) di Badalgachhi Upazila, Distrik Naogaon. Sisa-sisa bangunan vihara ini berukuran 274 x 15 meter dari arah utara-selatan, dan 230 x 70 meter arah timur-barat.

Vihara Paharpur dikenal sebagai pusat kegiatan intelektual Buddha sampai abad ke-12. Layout viharanya mengadaptasi fungsi keagamaan-nya dengan “sangat unik”. Perpaduan garis-garis dan hiasan berukiran. Gaya yang kemudian sedikitnya memengaruhi gaya arsitektur vihara Buddha lainnya seperti di Kamboja.

Bangunan ini digunakan sebagai tempat suci, keempat relung kecil yang berada di sisi tembok berisi objek pemujaan lainnya. Kuil ini dibangun selama periode Islam, ini tampak dari medali bergambar bunga teratai dan batu bata berpola flora di tembok depan.

Sejak zaman klasik, Vihara Buddha Paharpur yang terletak di Bengali ini, secara geografis menjadi salah satu bangunan yang berada di jaring-jaring lalu lintas yang menghubungkan India dengan wilayah lain di Asia Tenggara.

Di wilayah Bengali inilah Dinasti Pala berkuasa pada abad ke-8 sampai abad ke-12. Raja pertama Dinasti Pala bernama Raja Gopala, yang mempersatukan kekuasaan di wilayah Bengali.

Penggantinya, Raja Dharmapala II mencapai puncak kekuasaan politik dan sangat berpengaruh di India. Kejayaan dinasti ini mencapai puncak kejayaannya saat diperintah oleh Raja Devapala.

Bukti lahirnya ajaran Buddha Mahayana di Bengali pada abad ke-7 adalah dengan didirikannya Vihara Paharpur ini yang dikenal sbeagai Somapura Mahavira.

Vihara ini berfungsi sebagai pusat kegiatan intelektual sampai abad ke-12. Vihara Paharpur memiliki gaya arsitektur yang seragam dan unik. Di bagian luar tembok vihara terdapat hiasan papan peringatan dari terracotta berupa gambar musisi, ular dan binatang yang melukiskan kehidupan manusia ribuan tahun yang lampau.

Pada akhir abad ke-12 Islam masuk ke wilayah Bengali, dan “menggantikan” ajaran Buddha. Reruntuhan Vihara Buddha pertama kali ditemukan oleh Buchanan Hamilton, yang berkunjung ke Bengali untuk melakukan survei bagi perusahaan India Timur awal abad ke-19.

Tahun 1879 Alexander Cunningham, “Bapak Purbakala india”, berencana menggali vihara ini, tetapi pemerintah saat itu belum mengizinkannya.

Struktur Vihara Paharpur

Dikenal sebagai Struktur bangunan Buddha terbesar di Banglades, Vihara ini dikelilingi 177 ruang, pintu-pintu gerbang, stupa-stupa, kuil-kuil kecil, tangki dan bentuk peralatan lainnya yang dibutuhkan para penghuninya. Vihara Paharpur didominasi bangunan suci yang mencolok dan arsitekturnya sangat unik.

Seluruh bangunannya meliputi halaman berbentuk segi empat dengan pagar-pagar dinding yang tinggi setebal 5 meter dengan ketinggiannya antara 3,6-4,5 meter. Di vihara ini terdapat 177 ruang, 45 ruang di antaranya di bagian utara, dan 44 ruang berada di masing-masing sisi lainnya.

Blok tengah yang berada di sisi timur, barat dan selatan ditandai dengan proyeksi pada tembok eksteriornya, berisi tiga ruang serta gang yang mengitari-nya. Sedangkan bagian utara terdapat stan berupa aula-aula yang luas.

Di dalam ruang vihara ke-96 terdiri dari tiga lantai. Lantai tertinggi berada pada 30 cm dari lantai terbawah, lantai kedua setebal satu meter, dan lantai ketiga yang terendah kira-kira 1,5 meter dari permukaan. Lantai-lantai ini menjadi lapik-lapik yang juga dapat ditemukan di sekitar 92 ruang lainnya.

Tujuan utama pembangunan ruang-ruang ini adalah untuk menampung para biarawan di vihara, sedangkan sejumlah lapik tiang di ruang tersebut digunakan sebagai tempat pemujaan dan meditasi.

Di halaman vihara terdapat sisa-sisa bangunan kecil yang dibangun dalam tahap[ pembangunan yang berbeda. Salah satu bangunan yang terpenting adalah stupa-stupa yang memiliki ukuran dan bentuk beragam, sebuah model pusat bangunan suci, lima bangunan suci, dapur dan ruang makan, saluran air yang terbuat dari batu dan beberapa sumur.

Di bagian di tengah halaman Vihara terdapat sebuah bangunan suci yang agung. Sisa-sisa bangunan ini setinggi 21 meter meliputi area seluas 27m2. Vihara ini dibangun berbentuk salib yang tampak pada tiga teras bangunan.

Ini membuktikan bahwa vihara ini dari fondasi dasar sampai bangunan terdiri dari elemen-elemen bangunan yang berbeda. Walaupun berasal dari satu periode pembangunan, tetapi perbaikan-perbaikan selanjutnya dan alterasi-alterasi yang ada tidak secara fundamental memengaruhi penataannya.

Lantai dasar tembok dihiasi dengan 63 relief batu yang diselipkan pada sudut-sudut proyeksi, dan interval-interval yang dibangun di ceruk-ceruk tembok bagian tengah.

Tembok-tembok Vihara ini dibangun dari batu bata yang dibakar, dan dilekatkan dengan adukan lumpur. Jenis Vihara di Paharpur ini dalam kepustakaan arsitektur India dikenal sebagai servatobhadra, bangunan suci berbentuk segi empat dengan sempat gerbang di titik cardinal, dan dengan ruang di setiap sisinya ( chatuhshala grha ).

Di bagian luar Vihara Paharpur terdapat Bathing Ghat, bangunan paling awal dan langka, yang menjadi bukti lompatan budaya India klasik sebelum kebangkitan Islam. Bathing Ghat berjarak 48 meter dari dinding menuju ke sudut tenggara vihara.

Bagian atas Ghat terletak pada balok batu besar dengan tembok sepanjang 3,6 meter. Ruang tidur Ghat juga tertutup pasir, hal ini menunjukkan adanya aliran air di dekat wilayah itu.

Di luar vihara juga terdapat kuil Gandheswari, berada di sebelah barat daya Ghat, dan berjarak 12,2 meter. Berbentuk empat persegi panjang berukuran 6,7 x 3,5 meter dengan dasar pilar berbentuk segi delapan yang berada di tengahnya.