traveldraft

Royal Palaces Abomey, Heritage dari Benin

The Royal Palaces of Abomey adalah kelompok monumen dengan nilai sejarah dan budaya yang besar. Bangunan ini adalah ekspresi dari budaya dan kekuatan terorganisir, kesaksian pada masa lalu dari raja-raja yang memerintah Kerajaan Dahomey.

PublishedJanuary 7, 2017

byDgraft Outline

Royal Palaces Abomey Benin Africa
Image by Karalyn Monteil / Unesco

Situs Royal Palaces Abomey berada di wilayah du Zou, Benin. Areanya meliputi 47 ha terdiri dari sepuluh istana, beberapa di antaranya dibangun di samping satu sama lain dan ada juga yang dibangun di atasnya—yang dibangun berdasarkan penggantian tahta.

Wilayah ini terorganisir sebagai serangkaian halaman yang berperan penting, akses ke masing-masing dibatasi oleh portal-portal dinding. Royal Palaces Abomey adalah ansambel arsitektur yang unik. Tempat ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985.

The Royal Palaces of Abomey dikembangkan pada pertengahan abad ke-17—sesuai dengan ajaran yang diucapkan oleh pendirinya, Wegbaja, “bahwa kerajaan akan selalu dibuat lebih besar”. Di bawah pimpinan dua belas raja selama tahun 1625-1900, kerajaan kian berkembang sebagai salah satu kerajaan yang paling kuat dari pantai barat Afrika.

Istana-istana Abomey sangat memegang erat prinsip yang berkaitan dengan budaya Aja-Fon—yang tidak saja merupakan penentu pengambilan keputusan kerajaan, tetapi juga penentu pengembangan teknik kerajinan, dan penyimpanan untuk harta kerajaan.

Situs ini terdiri dari dua bagian, sejak istana Raja Akaba dipisahkan dari ayahnya Wegbaja, kedua bagian tersebut dipisahkan oleh salah satu jalan utama kota dan beberapa wilayah pemukiman. Istana memiliki konstanta organisasi karena masing-masing dikelilingi oleh dinding dan dibangun di sekitar tiga halamannya.

Struktur yang dibentengi secara kompleks menggambarkan kecerdikan yang dikembangkan oleh kekuasaan raja, dari pertengahan abad ke-17, untuk mematuhi ajaran yang ditetapkan oleh pendiri kerajaan Wegbaja “bahwa kerajaan itu akan selalu dibuat lebih besar”.

Penggunaan bahan-bahan tradisional dan polikrom bas-relief merupakan fitur arsitektur penting pada bangunan kerajaan ini. Saat ini, istana tidak lagi dihuni, tetapi dijadikan rumah Historical Museum of Abomey yang pernah menjadi tempat tinggal Raja Ghézo dan Raja Glélé.

Bangunan ini menggambarkan sejarah kerajaan dan simbolisme keinginan untuk kemerdekaan, ketahanan dan melawan pendudukan kolonial.